Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

BAB III "Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Keripik Pedas Maicih"


BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen yang beralamat di jalan akses UI.

3.2 Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan riset conclusive yang bersifat kausal, yakni mempelajari hubungan sebab akibat antara variable independen terhadap variable dependen, atau dengan kata lain hubungan sebab akibat antara variable bauran promosi terhadap variable keputusan pembelian.

3.3 Populasi dan Sample
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen keripik pedas maicih di Universitas Gunadarma. Sedangkan sample yang diambil dalam penelitian ini adalah kelas 3EA01. sample tersebut diambil berdasarkan pertimbangan bahwa kelas 3EA01 merupakan kelas yang dapat mewakili populasi.

3.4 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini berasal dari data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari narasumber yaitu pemilik keripik pedas maicih, Reza Nurhilman dan responden yang merupakan konsumen keripik pedas Maicih. Serta data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari buku-buku yang relevan dengan topic yang dibahas.

3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara atau mengajukan pertanyaan secara lisan untuk mendapatkan informasi dan melalui studi pustaka yang merupakan pengumpulan data dari buku-buku literature yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

3.5  Analisis Data

3.5.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode deskriptif yaitu suatu metode dimana data yang diperoleh, disusun, dikelompokan dan kemudian dianalisis sehingga memperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi.

3.5.2  Metode Analisis Statistik
Metode yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk memprediksi pengaruh antara variable bebas (Produk, Harga, Tempat/distribusi dan Promosi) terhadap variable terikat (jumlah konsumen).
Y = B0 + B1X1 + B2X2 + B3X3 + B4X4 + e
Keterangan :
Y              = peningkatan jumlah pelanggan
B0            = konstanta
B1 … B4  = koefisien regresi X1; X2; X3; X4
X1            = variable produk
X2            = variable harga
X3            = variable tempat
X4            = variable promosi
E              = error

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

BAB II "Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Keripik Pedas Maicih"


BAB II  TEORI-TEORI
2.1 Uraian Teoritis

A.    Pengertian Pemasaran

“Pemasaran (marketing) adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Philip Kotler 1997:8) ”.

B.     Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran, dimana ada 4 unsur dari bauran pemasaran yang dipopulerkan Jerome E. Mc Carthy (1997:82) yang disebut 4P yaitu :
1.  Produk
Produk merupakan alat bauran pemasaran yang paling mendasar yang terdiri dari keankeragaman produk, kualitas, design, bentuk, merek, kemasan, pelayanan, jaminan dan pengembalian atau juga merupakan kebutuhan dan keinginan pembeli.
2.  Harga (price)
Jumlah harga yang dibayar pelanggan untuk produk tertentu, harga harus sebanding dengan penawaran nilai kepada pelanggan. Komponen harga terdiri dari daftar harga, rabat, potongan, syarat, dan jangka waktu pembayaran.
3. Tempat/distribusi (place)
Distribusi merupakan bagian kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk dan diperoleh dengan mudah dan tersedia bagi pelanggan sasaran. Distribusi terdiri dari saluran, ruang lingkup, penyortiran, lokasi, persediaan dan pengangkutan.
4. Promosi (promotion)
Promosi adalah alat bauran pemasaran keempat merupakan komunikasi yang meliputi kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran.

2.2  Hipotesis penelitian
Berdasarkan  uraian di atas yang melatarbelakangi penelitian ini, landasan teori dan tujuan penelitian maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut : terdapat hubungan positif antara variable-variabel bauran pemasaran yang terdiri atas produk, harga, tempat dan promosi terhadap keputusan pembelian keripik pedas Maicih.

2.3  Pengembangan Hipotesis
Bauran pemasaran sebagai variable bebas yang terdiri dari variable-variabel lainnya seperti produk, harga, tempat dan promosi dapat mempengaruhi keputusan pembelian keripik pedas Maicih sebagai variable terikat.  Melalui penelitian dan pengamatan yang dilakukan, didapat bahwa produk maicih yang mempunyai keunikan rasa yang pedas mampu membuat kripik maicih menjadi trend camilan dan mulai digemari, selain itu harganya juga terjangkau bagi semua kalangan. Dalam promosinya, maicih menggunakan media jejaring social seperti facebook dan twitter yang memudahkan komunikasi terhadap konsumen. Pendistribusian produk maicih ini dilakukan secara mobile, sehingga semua wilayah dapat dijangkau. Dari pengaruh keempat variable itulah yang mempengaruhi keputusan pembelian keripik pedas maicih.

2.4  Pengembangan Faktor-faktor yang mempengaruhi Penjualan keripik pedas Maicih

1.   Dari segi produk, Maicih camilan khas bandung ini mempunyai keunikan yaitu rasanya yang sangat pedas dan memiliki level atau tingkat kepedasan, mulai dari level 1 sampai level 10 dan level 10 merupakan level yang paling tinggi tingkat kepedasannya. Selain itu variasi produk yang disugguhkan Maicih bukan hanya keripik singkong melainkan ada macaroni lidi, macaroni lamvion, macaroni hileud, seblak, basreng dan gurilem dengan rasa yang tak kalah pedas. Keunikan rasa pedas inilah yang membuat maicih menjadi camilan yang digemari oleh semua orang.
2.   Dari segi harga, maicih mematok harga yang cukup terjangkau bagi kantong pelajar, yaitu Rp. 15.000 – Rp. 18.000 untuk keripik singkong, tergantung dari level tersebut, semakin tinggi levelnya, harganyapun semakin mahal, untuk jenis gurilem dan basreng dipatok harga Rp. 15.000.
3.   Dari segi tempat atau distribusi, dalam pendistribusian produknya maicih memakai strategi mobile, penjualannya tidak menetap di suatu tempat/toko, bahkan kita tidak bia menemukannya di warung-warung kecil, minimarket atau supermarket, namun penjualannya dilakukan memakai mobil/motor yang berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan agar semua konsumen di berbagi wilayah mampu. Tujuan penjualannya dilakukan secara mobile, bukan didistribusikan melalui minimarket atau supermarket agar harganya tidak terlalu tinggi.
4.   Dari segi promosi, produk Maicih dipromosikan melalu jejaring social seperti facebook dan twitter dengan bantuan teknologi internet, maicih sudah menggunakan E-Bussines yang mampu mengembangkan dan membangun citra diri menjadi camilan eksklusif. E-bisnis sendiri dikenal juga dengan e-commerce dan e-tailling (untuk retail) yang merupakan suatu cara atau tipe bisnis yang menggunakan jasa media elektronik (internet) sebagai mediator pemasaran baik untuk produk barang maupun jasa.

2.5  Tinjauan Penelitian terdahulu

Mengutip dari jurnal yang disusun oleh I Gusti Ketut Sri Ardani, mengemukakan bahwa Menurut Kottler dan Arm Strong (1997: 47), bauran pemasaran adalah sebagai seperangkat variable pemasaran, yang dapat dikendalikan dan dipadukan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan di dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri atas segala sesuatu yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi permintaan terhadap produknya. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud dalam definisi tersebut adalah keputusan dalam empat variable, yaitu produk, harga, distribusi, dan promosi.

Mengutip dari jurnal yang sama mengenai pengaruh variable bauran pemasaran yang terdiri atas produk, harga, tempat dan promosi terhadap penjualan, mengemukakan bahwa strategi pemasaran bukan hanya bauran pemasaran atau empat unsur P (product, price, place, dan promotion), tetapi untuk menerapkannya harus terlebih dahulu dipilih siapa target pasar yang akan dituju, apakah cukup anggaran untuk melaksanakan kegiatan pemasaran itu, dan apakah waktu memasarkannya tepat waktu. Hal itu penting karena kalau waktunya tidak cocok atau tepat, maka semuanya akan sia-sia (Yoeti (2002: 107))

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Perilaku Konsumen

Pendahuluan

Latar Belakang

Ruang lingkup ekonomi mikro adalah produsen dan konsumen. Produsen dan konsumen tersebut dalam dunia ekonomi yang nyata adalah idnividu-individu pada rumah tangga keluarga, masyarakat atau perusahaan. Unit-unit ekonomi skala mikro tersebut harus berusaha mengalokasikan sumberdaya ekonomi yang terbatas untuk mampu mengoiptimalkan tingkat pemuasan kebutuhannya. Masalah yang dianalisis dalam ekonomi mikro salah satunya adalah Tingkah laku penjual dan pembeli. Tingkah laku pembeli itu sendiri sangat erat kaitannya dengan perilaku konsumen. Perkembangan ekonomi saat ini sangat besar pengaruhnya pada perilaku konsumen, selain itu sukses tidaknya suatu perusahaan juga berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Dengan memperhatikan konsumen, maka akan mengetahui apa yang di inginkan oleh konsumen saat ini. Konsumen di Indonesia sekarang ini mengalami krisis moneter, kita sebagai produsen (perusahaan) harus dapat melihat sikap dan minat konsumen yang sedang mengalami krisis moneter pada saat ini, dari hal ini kita dapat menentukn stimulus yang tepat kepada konsumen agar konsumen tertarik pada produk yang kita pasarkan. Jika hal ini ditelusuri lebih lanjut, dari ketiga artikel/ karya ilmiah yang ditulis oleh beberapa penulis tersebut erat hubunganya dengan perilaku konsumen. Jelas terlihat pada artikel pertama, kita dapat melihat perilaku konsumen pada krisis moneter. Dengan hal ini mebawa perubahan dalam trend perilaku konsumen. Ketidakpastian ekonomi dimasa depan, ketidak samaan pekerjaaan, dan pemberhentian dalam skala besar yang banyak mepengaruhi dalan sector ekonomi. Sebagi contoh, income yang lebih rendah dan harga yang lebih tinggi akan mepengaruhi keyakinan sikap dan minat para pembeli. Selanjutnya pada artikel kedua kita dapat melihat bagaimana keyakinan, sikap, niat dan perilaku dari konsumen sangat berpengaruh untuk menetukan pilihan suatu produk. Perilaku itu akan bergantung pada interaksi antara keyakinan, sikap dan niat seorang konsumen. Untuk artikel ketiga bahwa suatu stimulus dapat merubah suatu persepsi konsumen. Karena konsumen sebagai individu yang bebas memiliki berbagai persepsi yang berbeda. Persepsi dari konsumen bisa menerima ataupun menolak suatu produk. Tampilan suatu produk baik tidaknya, akan menciptakan suatu persepsi. Stimulus yang benar dan tepat maka kita dapat membuat persepsi positif terhadap suatu produk agar konsumen semakin tertarik dan loyal terhadap produk. Ditinjau dari artikel di atas bahwa perilaku konsumen sangat besar perannanya dalam meningkatkan daya beli konsumen terhadap suatu produk. Oleh karena itu kita sebagai produsen (perusahaan) harus mengimplikasikan perilaku konsumen dalam strategi pemasaran, untuk memperoleh keuntungan yang maksimal dalam memasarkan suatu produk.

ISI

Perilaku konsumen dan strategi pemasaran
Perilaku konsumen adalah studi tentang proses yang terjadi ketika orang/kelompok memilih, membeli, menggunakan/menghabiskan produk, jasa, ide/pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan (salomon 2007, P-7)
Pemasaran adalah proses kemasyarakatan yang dilakukan individu dan kelompok untuk memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran secara bebas produk dan jasa nilai dengan pihak lain (Kotler & Keller 2009, P-45)

Tipe – Tipe Perilaku Pembelian

Menurut Wilkie (1990), tipe perilaku konsumen dalam melakukan pembelian dikelompokkan menjadi empat berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat keterlibatan diferensiasi merek, yang dijelaskan sebagai berikut :
a. Budget Allocation (Pengalokasian budget)
Pilihan konsumen terhadap suatu barang dipengaruhi oleh cara bagaimana membelanjakan atau menyimpan dana yang tersedia, kapan waktu yang tepat untuk membelanjakan uang dan apakah perlu melakukan pinjaman untuk melakukan pembelian.
b. Product Purchase or Not (Membeli produk atau tidak)
Perilaku pembelian yang menggambarkan pilihan yang dibuat oleh konsumen, berkenaan dengan tiap kategori produk atau jasa itu sendiri.
c. Store Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk)
Perilaku pembelian berdasarkan pilihan konsumen, berdasarkan tempat atau di mana konsumen akan melaksanakan pembelian produk atau jasa tersebut. Misalnya, apakah lokasi bakery menjadi salah satu faktor yang menentukan konsumen dalam melakukan proses pembelian.
d. Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya)
Pilihan konsumen untuk memutuskan secara terperinci mengenai produk apa yang sebenarnya ingin dibeli.

sifat dari perilaku konsumen yaitu:
1. Consumer Behavior Is Dynamic
Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit.

2. Consumer Behavior Involves Interactions
Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai bagi konsumen.
3. Consumer Behavior Involves Exchange
Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pelanggan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku pelanggan. Faktor-faktor tersebut dibedakan menjadi 2 bagian yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pribadi seorang konsumen dan faktor-faktor yang berasal dari lingkungan sekitar seorang konsumen.

A. Individual Determinants of Consumer Behavior
1. Demografis, psikografis, dan kepribadian
Demografis berhubungan dengan ukuran, struktur, dan pendistribusian populasi. Demografis berperan penting dalam pemasaran. Demografis membantu peramalan trend suatu produk bertahun-tahun mendatang serta perubahan permintaan dan pola konsumsi.
Psikografis adalah sebuah teknik operasional untuk mengukur gaya hidup. Dalam kata lain psikografis adalah penelitian mengenai profil psikologi dari konsumen. Psikografis memberikan pengukuran secara kuantitatif maupun kualitatif. Bila demografis menjelaskan siapa yang membeli suatu produk, psikografis menekankan pada penjelasan mengapa produk tersebut dibeli. Sangat penting untuk meneliti faktor psikografis termasuk kepercayaan dan nilai karena kesuksesan industri organik akan bergantung pada tingkat kemampuan memobilisasi konsumen untuk menerima produk organik (Lea & Worsley, 2005).
Kepribadian dalam bidang pemasaran memiliki arti sebagai respon yang konsisten terhadap pengaruh lingkungan. Kepribadian adalah tampilan psikologi individu yang unik dimana mempengaruhi secara konsisten bagaimana seseorang merespon lingkungannya.
2. Motivasi konsumen
Dalam menjawab pertanyaan mengenai mengapa seseorang membeli produk tertentu, hal ini berhubungan dengan motivasi seorang konsumen. Motivasi konsumen mewakili dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik yang bersifat fisiologis maupun psikologis melalui pembelian dan penggunaan suatu produk.
3. Pengetahuan konsumen
Pengetahuan konsumen dapat diartikan sebagai himpunan dari jumlah total atas informasi yang dimemori yang relevan dengan pembelian produk dan penggunaan produk. Misalnya apakah makanan organik itu, kandungan nutrisi yang terdapat di dalamnya, manfaatnya bagi kesehatan, dan lain-lain.
4. Intensi, sikap, kepercayaan, dan perasaan konsumen
Intensi adalah pendapat subjektif mengenai bagaimana seseorang bersikap di masa depan. Ada beberapa jenis intensi konsumen. Intensi pembelian adalah pendapat mengenai apa yang akan dibeli. Intensi pembelian kembali adalah apakah akan membeli barang yang sama dengan sebelumnya. Intensi pembelanjaan adalah dimana konsumen akan merencanakan sebuah produk akan dibeli. Intensi pengeluaran adalah berapa banyak uang yang akan digunakan. Intensi pencarian mengindikasikan keinginan seseorang untuk melakukan pencarian. Intensi konsumsi adalah keinginan seseorang untuk terikat dalam aktifitas konsumsi.
Sikap mewakili apa yang disukai maupun tidak disukai oleh seseorang. Sikap seorang konsumen mendorong konsumen untuk melakukan pemilihan terhadap beberapa produk. Sehingga sikap terkadang diukur dalam bentuk preferensi atau pilihan konsumen. Preferensi itu sendiri dapat dikatakan sebagai suatu sikap terhadap sebuah objek dan relasinya terhadap objek lain. Kepercayaan dapat didefinisikan sebagai penilaian subjektif mengenai hubungan antara dua atau lebih benda. Suatu kepercayaan dibentuk dari
pengetahuan. Apa yang telah seseorang pelajari mengenai suatu produk mendorong timbulnya kepercayaan tertentu mengenai produk tersebut. Perasaan adalah suatu keadaan yang memiliki pengaruh (seperti mood seseorang) atau reaksi. Perasaan dapat bersifat positif maupun negatif tergantung kepada setiap individu. Perasaan juga memiliki pengaruh terhadap penentuan sikap seorang konsumen.

B. Environmental Influences on Consumer Behavior
1. Budaya, etnisitas, dan kelas sosial
Budaya adalah kumpulan nilai, ide, artefak, dan simbol-simbol lain yang membantu seseorang untuk berkomunikasi, mengartikan, dan mengevaluasi sebagai bagian dari suatu lingkungan. Budaya terbagi menjadi dua yaitu abstrak dan elemen material yang memberikan kemampuan bagi seseorang untuk mendefinisikan, mengevaluasi, dan membedakan antarbudaya. Elemen abstrak terdiri atas nilai-nilai, sikap, ide, tipe kepribadian, dan kesimpulan gagasan seperti agama atau politik. Material komponen terdiri atas benda-benda seperti buku, komputer, gedung, peralatan, dan lain-lain.
Etnisitas adalah suatu elemen penting dalam menentukan suatu budaya dan memprediksi keinginan dan perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah suatu fungsi dari perasaan etnisitas sebagaimana dengan identitas budaya, keadaan sosial, dan tipe produk.
Kelas sosial dapat didefinisikan sebagai divisi yang bersifat relatif permanen dan homogenus dalam suatu kumpulan sosial dimana individual atau keluarga saling bertukar nilai, gaya hidup, ketertarikan, kekayaan, status, pendidikan, posisi ekonomi, dan perilaku yang sama. Penelitian pemasaran seringkali berfokus pada variabel-variabel kelas sosial karena penentuan produk apa yang akan dibeli oleh konsumen ditentukan oleh kelas sosial.
2. Keluarga dan pengaruh rumah tangga
Secara ilmiah keluarga dapat diartikan sebagai sekelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang berhubungan darah, pernikahan, atau adopsi yang tinggal berdampingan. Sedangkan rumah tangga adalah semua orang, baik yang berelasi maupun tidak berelasi yang menempati sebuah unit rumah. Keluarga maupun pengaruh rumah tangga mempengaruhi sikap pembelian konsumen. Misalnya kelahiran anak mempengaruhi suatu keluarga untuk menambah perabotan, bahan makanan bayi, dan lain-lain.
3. Kelompok dan pengaruh personal
Suatu perilaku konsumen tak lepas dari pengaruh kelompok dan personal yang dianutnya. Reference group adalah seseorang atau sekelompok orang yang mempengaruhi perilaku individu secara signifikan. Reference group dapat berupa artis, atlit, tokoh politik, kelompok musik, partai politik, dan lain-lain. Reference group mempengaruhi dalam beberapa cara. Pertama-tama reference group menciptakan sosialisasi atas individu. Kedua reference group berperan penting dalam membangun dan mengevaluasi konsep seseorang dan membandingkannya dengan orang lain. Ketiga, reference group menjadi alat
untuk mendapatkan pemenuhan norma dalam sebuah kelompok sosial.

Kesimpulan

Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan – tindakan tersebut. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh factor Individual Determinants of Consumer Behavior yaitu Demografis, psikografis, dan kepribadian; Motivasi konsumen; Pengetahuan konsumen serta Intensi, sikap, kepercayaan, dan perasaan konsumen dan factor Environmental Influences on Consumer Behavior yaitu Budaya, etnisitas, dan kelas social; Keluarga dan pengaruh rumah tangga; Kelompok dan pengaruh personal.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Metode Riset 3 : Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Keripik Pedas Maicih

BAB I  PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan keanekaragaman kulinernya, salah satunya adalah camilan. Camilan bisa bermacam-macam jenisnya, mulai dari camilan buah, makanan kering, sampai keripik dengan berbagai pilihan rasa yang ditawarkan seperti gurih, asin, manis, dan pedas. Semua kalangan sangat menggemari camilan, karena penggemar camilan begitu banyak, maka ini dapat dijadikan peluang bisnis yang menjanjikan. Usaha camilan ini menguntungkan karena modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar, produknya dapat bertahan lama, membutuhkan ruangan yang kecil, variasinya banyak serta pengelolaannya yang mudah.

Peluang ini sudah lama dilihat oleh Reza Nurhilman, sang pemilik usaha keripik pedas “Maicih”, sejak setahun yang lalu dia merintis usaha keripik pedas Maicih yang hanya bermodalkan 15 juta rupiah tersebut telah berkembang pesat dan omsetnya mencapai 4 Milyar rupiah setiap bulannya, selain itu ia mampu memproduksi 2000 bungkus maicih perharinya dan selalu habis terjual. Kesuksesan Maicih yang instan tersebut terbentuk dari usaha Reza sang pemilik membangun bisnis ini menjadi besar dengan menerapkan salah satu bentuk strategi pemasaran yang mampu mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian keripik pedas Maicih yaitu penggunaan strategi bauran pemasaran yang meliputi strategi produk, harga, tempat dan promosi yang baik.

Strategi pemasaran keripik pedas Maicih yang dilakukan oleh Reza sang pemilik, akan dipersepsikan oleh konsumen melalui variabel strategi bauran pemasaran yang terdiri dari produk, seperti kualitas yang ditawarkan dengan tingkat rasa pedas yang berbeda, merk serta kemasan produk dengan harga yang relative terjangkau dan strategi saluran distribusi/tempat yang nomaden sehingga mampu menjangkau konsumen di seluruh wilayah serta didukung komunikasi bisnis dengan konsumen melalui jejaring social seperti twitter, facebook dan website yang mampu menyambungkan komunikasi secara mudah dan efisien.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dirumuskan masalah sebagai berikut : sejauh mana pengaruh strategi bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi/tempat dan promosi terhadap keputusan pembelian keripik pedas Maicih.
1.3  Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui dan menganalisis pengaruh strategi bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi/tempat dan promosi terhadap penjualan keripik pedas Maicih.
1.4  Kerangka Berpikir
Hubungan strategi bauran pemasaran (marketing mix) dengan keputusan pembelian adalah berkaitan. Menurut Kotler (2000) “Rangsangan pemasaran (marketing stimuli) yang terdiri atas produk, harga, saluran distribusi/tempat dan promosi masuk ke dalam kesadaran pembeli dan akan mempengaruhi pengambilan keputusan pembeli”.

Bauran pemasaran yang terdiri dari  produk, harga, saluran distribusi/tempat dan promosi merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pasar sasaran. Cravens (2000) menyatakan “Strategi bauran pemasaran (marketing mix) merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatu organisasi”.
Berdasarkan kepada teori-teori dan pendapat para pakar yang tersebut di atas maka dapat disusun sebuah kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Analisis jurnal 3 (new) : Analisis Strategi Penetapan Harga dan Promosi dalam Meningkatkan Volume Penjualan Syrup Markisa Pyramid Unta pada PT. Pintu Besar Selatan Medan.

Judul : Analisis Strategi Penetapan Harga dan Promosi dalam Meningkatkan Volume Penjualan Syrup Markisa Pyramid Unta pada PT. Pintu Besar Selatan Medan.

Pengarang, Tahun : Fitri Mutia Ningrum, 2006

Tema : Pengaruh Promosi terhadap Volume Penjualan

Latar Belakang Masalah : 

Promosi sebagai salah satu unsure marketing mix merupakan sarana komunikasi persuasi perusahaan kepada konsumen yang bertujuan untuk memperkenalkan produk dan jasa serta penyampaian pesan yang baik mengenai perusahaan dan produk yang dihasilkan sehingga konsumen akan tertarik untuk membeli. Promosi juga merupakan suatu strategi pemasaran yang paling efektif untuk menghadapi persaingan sehingga tujuan perusahaan untuk memperoleh laba yang maksimal dapat dicapai melalui peningkatan volume penjualan. PT. Pintu Besar Selatan Medan merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang industry pemasaran produk syrup markisa. Proses penyediaan bahan baku, pengolahan sampai pemasaran dilakukan sendiri oleh perusahaan, variable harga dan promosi ini mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan pemasaran serta peningkatan volume penjualan.

Masalah

Apakah strategi penetapan harga dan promosi yang ditetapkan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan syrup markisa pyramid unta pada PT. Pintu Besar Selatan Medan ?

Tujuan : 

Untuk megetahui apakah promosi yaitu melalui periklanan, penjualan pribadi, promosi penualan dan publisitas yang dilakukan perusahaan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap volume penjualan perusahaan.

Metodologi penelitian

Data dan sample : data diperoleh dari dokumen PT. Pintu Besar Selatan Medan dengan mengambil sampel volume penjualan syrup markisa pyramid unta pada periode tahun 2000 sampai 2004.

Alat analisis : program SPSS

Teknik pengumpulan data  :  wawancara, penelitian kepustakaan serta melalui dokumen PT. PIntu Besar Selatan Medan

Variable penelitian : periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan publisitas (variable bebas) serta volume penjualan (variable terikat)

Tahapan penelitian :
-          Survey ke perusahaan
-          Penelusuran pustaka
-          Pengolahan data

Analisis dan hasil :

Penilaian pengaruh biaya promosi terhadap hasil penjualan perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan analisis  regresi berganda, yang dilakukan dengan menggunakan SPSS. Hasil perhitungannya sebagai berikut :

Y = -4872963,4 + 209,5 X1 – 30,9 X2 + 352,56 X3 – 40,72 X4 + e

Berdasarkan persamaan regresi berganda tersebut, dapat dilihat bahwa ternyata hanya variable periklanan dan variable penjualan pribadi berpengaruh positif terhadap volume penjualan dan variable promosi penjualan dan variable publisitas berpengaru negative terhadap volume penjualan dan variable penjualan pribadi paling berpengaruh terhadap variable volume penjualan.

Rekomendasi dan implikasi

 Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penjualan pribadi dan periklanan berpengaruh besar terhadap volume penjualan, mengandung implikasi bahwa penetapan promosi berupa penjualan pribadi serta periklanan mempunyai peranan penting dalam peningkatan penjualan.
Penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada hubungannya dengan kegiatan promosi yang dilakukan oleh PT. Pintu Besar Selatan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS